Pengetahuan
Dasar Analisis dan Desain Sistem (informasi)
APA yg
dimaksud dgn system?
Sistem adalah
sekumpulan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Contoh sistem
transfortasi, sistem kekebalan tubuh, sistem ekonomi, sistem informasi
dll.
gambar 1. visualisasi sistem
Pengembangan sistem dilakukan
apabila sistem yang lama sudah tidak memadai atau tdk bisa memenuhi
kebutuhan atau pun perkembangan organisasi/perusahaan.
Siklus/fase/tahapan pengembangan sebuah system adalah :
perencanaan, analisa, desain , implementasi . Siklus ini biasa juga disebut
SDLC = system development life cycle.
Tahapan pengembangan sebuah sistem
Kalau anda yg pernah
kuliah di fak teknik (khususnya) IT dan sudah atau sedang membuat
skripsi pasti sudah tdk asing lagi dgn siklus ini dlm membuat
sistem informasi, biasanya perencanaan di ditempatkan pd Bab 1, dasar
teori bab 2 , analisis di bab 3 , desain di bab 4 , implementasi bab 5 …
begitu kan? he 2x.. berikut ini contoh kongkritnya daftar isi dari
sebuah skripsi :
TABLE OF CONTENTS
I. INTRODUCTION
II.LITERATURE REVIEW
III. SYSTEM ANALYSIS
IV. SYSTEM DESIGN
V. SYSTEM DEVELOPMENT
VI. SYSTEM TESTING AND EVALUATION
VII. CONCLUSIONS AND FUTURE WORK
II.LITERATURE REVIEW
III. SYSTEM ANALYSIS
IV. SYSTEM DESIGN
V. SYSTEM DEVELOPMENT
VI. SYSTEM TESTING AND EVALUATION
VII. CONCLUSIONS AND FUTURE WORK
Berikut table
tahapan/fase pengembangan sistem/ SDLC :
Tahapan
SDLC
|
Langkah
langkah
|
Teknik
yg digunakan
|
Hasil
|
Perencanaan:
·
untuk
apa sistem ini dibuat
|
1. Identify opportunity
2. Analyze feasibility(kelayakan)
3. Staff project
4. Control and direct project
|
·
Project
identification
·
Time
estimation
·
Task
identification
·
Work
breakdown structure
·
PERT
·
chartGantt
·
chartScope
management
·
Project
staffing
·
Project
charter
·
CASEnrepository
·
Standards
·
Documentation
·
Timeboxing
·
Risk
management
|
System request
|
Analisis:
·
Who,What,Where
and when
|
1. Develop analysis strategy
2. Determine business requirements
3. Create use cases
4. Model process
5. Model data
|
·
Business
process automation Business process improvement Business process
reengineering
————————————-
·
Interview-JAD
session- Questionnaire – Document analysis-Observation
————————————-
·
Use
case analysis
·
Data
flow diagramming(DFD)
·
Entity
relationship (ERD)
·
modeling
·
Normalization
|
proposal system Requirements
definition Use cases Process models Data model
|
Desain:
·
Bagai
mana sistem ini bekerja
|
1. Design physical system
2. Design architecture
3. Design interface
4. Design programs
5. Design databases and files
|
·
Design
strategy Architecture
·
Design
Hardware & software
·
selection
Use scenario
·
Interface
structur
·
Interface
standards
·
Interface
prototype
·
Interface
evaluation
·
Data
flow diagramming
·
Program
structure chart
·
Program
specification
·
Data
format selection
·
Entity
relationship
·
modeling
·
Denormalization
·
Performance
tuning
·
Size
estimation
|
System specification
|
Implementasi:
·
menghasilkan
sistem dan suport yg lengkap
|
1. Construct system
2. Install system
3. Maintain system
4. Post implementation
|
·
Programming
·
Software
testing
·
Performance
testing
·
Conversion
strategy selection
·
Training
·
Support
selection
·
System
maintenance
·
Project
assessment
·
Post-implementation
audit
|
Test plan Programs Documentation Migration
plan Support plan Problem report
|
Secara garis besar tema
tulisan ini hanya akan membahas dua hal yaitu analisis dan
design sistem ( dalam hal ini sistem informasi), karena dalam Pengembangan sistem informasi
ada dua fase utama: analisis dan Desain. Pengembangan sistem
dilakukan apabila sistem yang lama sudah tidak memadai atau tdk bisa memenuhi
kebutuhan atau pun perkembangan organisasi/perusahaan.
Selama fase analisis
fungsi lengkap dari sistem dipahami dan kebutuhan persyaratan
ditentukan yg digunakan untuk membuat desain sistem baru. Oleh
karena itu proses pengembangan sistem juga dikenal sebagai proses
Analisis dan Desain sistem.
Planning
(Perencanaan)
Tahap perencanaan adalah proses dasar memahami mengapa sistem informasi
harus dibangun dan menentukan bagaimana tim proyek akan membangun sistim tsb. perencanaan memiliki dua langkah:
1. Selama inisiasi proyek, nilai bisnis sistem untuk organisasi diidentifikasi:
bagaimana hal itu menurunkan biaya atau meningkatkan pendapatan? Sebagian besar ide untuk sistem baru datang dari luar daerah sistim informasi (dari departemen pemasaran, departemen akuntansi,dll) dalam bentuk permintaan sistem. Permintaan sistem menyajikan ringkasan singkat kebutuhan bisnis , dan menjelaskan bagaimana sebuah sistem yang mendukung kebutuhan akan menciptakan nilai bisnis. departement sitem informasi bekerja sama dengan orang atau departemen lain
yang menghasilkan permintaan (disebut sponsor proyek) untuk melakukan analisis kelayakan.
Analisis kelayakan mengkaji aspek-aspek kunci dari proyek yang diusulkan:
■ kelayakan teknis (Bisakah ide itu diterapkan secara teknis?)
■ Kelayakan ekonomi (Apakah akan memberikan nilai bisnis?)
■ Kelayakan organisasi (Jika kita membangunnya, apakah sistem itu akan digunakan?)
Permintaan sistem dan analisis kelayakan disajikan ke sistem informasi
persetujuan komite (kadang-kadang disebut komite pengarah), yang memutuskan
apakah proyek tersebut harus dilakukan.
Tahap perencanaan adalah proses dasar memahami mengapa sistem informasi
harus dibangun dan menentukan bagaimana tim proyek akan membangun sistim tsb. perencanaan memiliki dua langkah:
1. Selama inisiasi proyek, nilai bisnis sistem untuk organisasi diidentifikasi:
bagaimana hal itu menurunkan biaya atau meningkatkan pendapatan? Sebagian besar ide untuk sistem baru datang dari luar daerah sistim informasi (dari departemen pemasaran, departemen akuntansi,dll) dalam bentuk permintaan sistem. Permintaan sistem menyajikan ringkasan singkat kebutuhan bisnis , dan menjelaskan bagaimana sebuah sistem yang mendukung kebutuhan akan menciptakan nilai bisnis. departement sitem informasi bekerja sama dengan orang atau departemen lain
yang menghasilkan permintaan (disebut sponsor proyek) untuk melakukan analisis kelayakan.
Analisis kelayakan mengkaji aspek-aspek kunci dari proyek yang diusulkan:
■ kelayakan teknis (Bisakah ide itu diterapkan secara teknis?)
■ Kelayakan ekonomi (Apakah akan memberikan nilai bisnis?)
■ Kelayakan organisasi (Jika kita membangunnya, apakah sistem itu akan digunakan?)
Permintaan sistem dan analisis kelayakan disajikan ke sistem informasi
persetujuan komite (kadang-kadang disebut komite pengarah), yang memutuskan
apakah proyek tersebut harus dilakukan.
2. Setelah proyek disetujui, memasuki manajemen proyek. Selama manajemen proyek,
manajer proyek menciptakan sebuah rencana kerja, menentukan staf proyek, dan menggunakan teknik2 untuk membantu kontrol tim proyek dan mengarahkan proyek melalui seluruh tahapan SDLC. Hasil yg akan diserahkan untuk manajemen proyek adalah rencana proyek, yang menjelaskan bagaimana tim proyek akan mengembangkan sistem.
Analisis sistem
Analisis sistem adalah
mendefinisikan kebutuhan atau persyaratan terkait sistem yang akan
dikembangkan.
Pada fase ini
menjawab pertanyaan siapa pengguna sistem, apa yg sistim akan lakukan, kapan
dan dimana sistim akan diterapkan. Dengan cara menganalisis system yg
sedang berjalan, mencari celah celah perbaikan,dan membangun konsep untuk
sistim yg baru.
Ada 3 tahapan dalam
phase Analisis ini antara lain:
1. Membuat strategi
analisis untuk pendamping usaha2 yg akan dilakukan team project.
2. Mengumpulkan
persyaratan/kebutuhan untuk membuat konsep sistem. Konsep sistem digunakan
untuk dasar pembuatan analisis model bisnis.
Secara kategori, ada tiga
buah jenis kebutuhan sistem :
1.
Kebutuhan
Fungsional.
2.
kebutuhan
non fungsional :
·
Kebutuhan
Antar muka (interface), spt interface ke database, menu interface dll.
·
Kebutuhan
performance (kinerja), spt kecepatan , delay, kapasitas dll.
Kemudian kebutuhan
tersebut akan dimodelkan atau digambarkan dengan teknik analisis dan alat bantu
tertentu. Sebagai contoh kebutuhan fungsional dapat dimodelkan dengan
menggunakan
– Data flow diagram,kamus data,dan spesifikasi proses jika menggunakan anlisis tertsruktur.
– Use case diagram dan skenario sistem jika menggunkan analisis berorientasi objek.
– Data flow diagram,kamus data,dan spesifikasi proses jika menggunakan anlisis tertsruktur.
– Use case diagram dan skenario sistem jika menggunkan analisis berorientasi objek.
3. Analisis, konsep
sistem dan model bisnis dikombinasikan untuk membuat proposal sistem , proposal
ini akan diajukan kepada fihak yg akan memutuskan apakah project di teruskan
atau tdk.
Desain sistem
Tahap desain memutuskan
bagaimana sistem akan beroperasi, dalam hal perangkat keras, perangkat lunak,
dan jaringan infrastruktur; antarmuka pengguna, formulir dan laporan, dan
program khusus, database, dan file yang akan dibutuhkan.
Tahap desain memiliki
empat langkah:
1. Strategi desain pertama kali dibuat. Ini menjelaskan apakah sistem tersebut akan dibuat oleh programmer perusahaan sendiri, apakah sistem akan outsourcing ke perusahaan lain (biasanya perusahaan konsultan), atau apakah perusahaan akan membeli ada paket perangkat lunak.
2. Ini (langkah no 1) mengarah pada pengembangan desain arsitektur dasar untuk sistem, yang menggambarkan perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur jaringan yang akan digunakan. di banyak kasus, sistem akan menambah atau mengubah infrastruktur yang sudah ada dalam organisasi. Desain antarmuka menentukan bagaimana pengguna akan bergerak melalui sistem dan (misalnya, navigasi metode seperti menu dan tombol pada layar) form dan laporan yg digunakan sistem .
3. Spesifikasi database dan file yang dikembangkan, mendefinisikan dengan tepat data apa yg akan akan disimpan dan di mana mereka akan disimpan.
4. Tim analis mengembangkan rancangan/design program, yang mendefinisikan program yang harus ditulis dan apa yang akan tiap program lakukan.
Gabungan hasil2 dari tiap tahap (arsitektur desain, desain interface, database dan file
spesifikasi, dan desain program) adalah spesifikasi sistem yang diserahkan ke tim pemrograman untuk implementasi. Pada akhir tahap desain, analisis kelayakan
dan rencana proyek dikaji ulang dan direvisi, dan keputusan lain yang dibuat oleh proyek sponsor dan komite persetujuan tentang apakah untuk mengakhiri proyek atau melanjutkan.
1. Strategi desain pertama kali dibuat. Ini menjelaskan apakah sistem tersebut akan dibuat oleh programmer perusahaan sendiri, apakah sistem akan outsourcing ke perusahaan lain (biasanya perusahaan konsultan), atau apakah perusahaan akan membeli ada paket perangkat lunak.
2. Ini (langkah no 1) mengarah pada pengembangan desain arsitektur dasar untuk sistem, yang menggambarkan perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur jaringan yang akan digunakan. di banyak kasus, sistem akan menambah atau mengubah infrastruktur yang sudah ada dalam organisasi. Desain antarmuka menentukan bagaimana pengguna akan bergerak melalui sistem dan (misalnya, navigasi metode seperti menu dan tombol pada layar) form dan laporan yg digunakan sistem .
3. Spesifikasi database dan file yang dikembangkan, mendefinisikan dengan tepat data apa yg akan akan disimpan dan di mana mereka akan disimpan.
4. Tim analis mengembangkan rancangan/design program, yang mendefinisikan program yang harus ditulis dan apa yang akan tiap program lakukan.
Gabungan hasil2 dari tiap tahap (arsitektur desain, desain interface, database dan file
spesifikasi, dan desain program) adalah spesifikasi sistem yang diserahkan ke tim pemrograman untuk implementasi. Pada akhir tahap desain, analisis kelayakan
dan rencana proyek dikaji ulang dan direvisi, dan keputusan lain yang dibuat oleh proyek sponsor dan komite persetujuan tentang apakah untuk mengakhiri proyek atau melanjutkan.
Implementasi
Tahap terakhir dalam SDLC adalah tahap implementasi, di mana sistem ini benar-benar dibangun (atau dibeli, dalam hal desain paket perangkat lunak). Ini adalah fase yang biasanya mendapatkan perhatian yang besar, karena untuk kebanyakan sistem itu adalah bagian paling lama dan paling mahal dari proses pembangunan.
Tahap terakhir dalam SDLC adalah tahap implementasi, di mana sistem ini benar-benar dibangun (atau dibeli, dalam hal desain paket perangkat lunak). Ini adalah fase yang biasanya mendapatkan perhatian yang besar, karena untuk kebanyakan sistem itu adalah bagian paling lama dan paling mahal dari proses pembangunan.
Fase ini memiliki tiga
langkah:
1. Sistem konstruksi adalah langkah pertama. Sistem ini dibangun dan diuji untuk memastikan ia bekerja seperti yang telah dirancang. Karena biaya perbaikan bisa sangat besar, pengujian adalah salah satu langkah yang paling penting dalam implementasi . Banyak organisasi memberikan lebih banyak waktu dan
perhatian pada pengujian daripada menulis program.
2. Sistem ini diinstal. Instalasi adalah proses dimana sistem lama non aktifkan
dan yang baru dihidupkan. Ini mungkin termasuk pendekatan cutover langsung (dalam mana sistem baru segera menggantikan sistem lama), konversi paralel
pendekatan (di mana kedua sistem lama dan baru dioperasikan selama satu bulan atau dua bulan sampai jelas bahwa tidak ada bug di sistem baru), atau konversi bertahap
strategi (di mana sistem baru dipasang di salah satu bagian dari organisasi sebagai
awal percobaan dan kemudian secara bertahap dipasang di bagian lain). Salah satu yang paling penting aspek konversi adalah pengembangan rencana pelatihan untuk mengajar user bagaimana menggunakan sistem baru dan membantu mengelola perubahan yang disebabkan oleh sistem baru.
3. Tim analis menetapkan rencana support untuk sistem. Rencana ini biasanya
mencakup kajian pasca implementasi formal atau informal serta cara sistematis
untuk mengidentifikasi perubahan besar dan kecil diperlukan untuk sistem.
1. Sistem konstruksi adalah langkah pertama. Sistem ini dibangun dan diuji untuk memastikan ia bekerja seperti yang telah dirancang. Karena biaya perbaikan bisa sangat besar, pengujian adalah salah satu langkah yang paling penting dalam implementasi . Banyak organisasi memberikan lebih banyak waktu dan
perhatian pada pengujian daripada menulis program.
2. Sistem ini diinstal. Instalasi adalah proses dimana sistem lama non aktifkan
dan yang baru dihidupkan. Ini mungkin termasuk pendekatan cutover langsung (dalam mana sistem baru segera menggantikan sistem lama), konversi paralel
pendekatan (di mana kedua sistem lama dan baru dioperasikan selama satu bulan atau dua bulan sampai jelas bahwa tidak ada bug di sistem baru), atau konversi bertahap
strategi (di mana sistem baru dipasang di salah satu bagian dari organisasi sebagai
awal percobaan dan kemudian secara bertahap dipasang di bagian lain). Salah satu yang paling penting aspek konversi adalah pengembangan rencana pelatihan untuk mengajar user bagaimana menggunakan sistem baru dan membantu mengelola perubahan yang disebabkan oleh sistem baru.
3. Tim analis menetapkan rencana support untuk sistem. Rencana ini biasanya
mencakup kajian pasca implementasi formal atau informal serta cara sistematis
untuk mengidentifikasi perubahan besar dan kecil diperlukan untuk sistem.
Beberapa Metodologi / Cara pendekatan formal penerapan
SDLC
ada 3 kelompok/katagori
penerapan SDLC antara lain :
1. Desain Terstruktur
Metodologi desain
terstruktur menggunakan pendekatan langkah-demi-langkah formal SDLC yang
bergerak secara logis dari satu tahap ke tahap berikutnya.
banyak Metodologi berpusat pd proses dan berpusat pada data mengikuti pendekatan dasar dua kategori desain terstruktur yaitu :.
banyak Metodologi berpusat pd proses dan berpusat pada data mengikuti pendekatan dasar dua kategori desain terstruktur yaitu :.
·
Waterfall
development : analisa dan pengguna diproses secara berurutan dari satu
tahap ke tahap berikutnya.
waterfall development
·
Parallel
development : membuat desain secara umum untuk seluruh sistem dan kemudian
membagi proyek menjadi serangkaian sub-proyek yang berbeda yang dapat dirancang
dan dilaksanakan secara paralel. Setelah semua sub-proyek selesai,
integrasi akhir dari potongan-potongan terpisah, dan sistem ini di delivery.
Metodologi pengembangan Paralel untuk mengatasi masalah
penundaan yang lama antara tahap analisis dan deliveri/pengiriman sistem.
penundaan yang lama antara tahap analisis dan deliveri/pengiriman sistem.
paralel development
2. Rapid aplication
developmen (RAD)
Metodologi berbasis RAD
berusaha untuk mengatasi kedua kelemahan metodologi desain terstruktur
dengan menyesuaikan fase SDLC untuk mendapatkan beberapa bagian
dari sistem dikembangkan dengan lebih cepat sampai tangan pengguna. Dengan
cara ini, pengguna dapat lebih memahami sistem dan menyarankan revisi
yang membawa sistem lebih dekat dengan apa yg dibutuhkan.
·
Phased
development : Sebuah metodologi berbasis pengembangan secara
bertahap, memecah keseluruhan sistem menjadi serangkaian versi yg dikembangkan
secara berurutan. Tahap analisis mengidentifikasi konsep sistem secara
keseluruhan, tim proyek, pengguna, dan sistem sponsor kemudian
mengkategorikan persyaratan menjadi serangkaian versi. Persyaratan yang paling
penting dan mendasar digabung dalam versi pertama dari sistem. Tahap analisis
kemudian mengarah ke desain dan implementasi-tapi hanya dengan set persyaratan
yang diidentifikasi untuk versi 1
·
Prototyping
: Metodologi berbasis prototyp melakukan analisis, desain, dan
implementasi secara bersamaan, dan ketiga fase tsb dilakukan
berulang-ulang dalam sebuah siklus sampai sistem ini lengkap.
prototive_development
·
Trowaway prototyping
3. Agile development.
– Extrem programming
sumber:
Systems
Analysis and Design by Denis
Systems
Analysis and Design by Kendal
System Analysis, Design,and Development by Charles S. Wasson
Systems Analysis A Beginner’s Guide by Kevin.B
Pengetahuan
Dasar UML (dasar membuat diagram class, Use case diagram, digram activity,
diagram sequence dll )
Pemodelan
Pemodelan adalah gambaran
dari realita yang simpel dan dituangkan dalam bentuk pemetaan dengan aturan
tertentu. Pemodelan digunakan untuk menggambarkan desain sistem.
Pada perkembangan teknik
pemrograman berorientasi objek, muncullah sebuah standarisasi bahasa pemodelan
untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik
pemrograman berorientasi objek, yaitu Unified Modeling Language (UML). UML
muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan,
menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML
merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem
dengan menggunakan diagram.
UML terdiri dari
bermacam-macam diagram yg digunakan untuk permodelan pada saat
pengembangan sistem mulai dari tahap analisi sampai implementasi. Pada
saat melakukan desain sistem, tidak harus semua diagram pada UML
diimplementasikan akan tetapi UML merupakan diagram yang saling
terkait oleh karena itu perlu adanya kekonsistenan rancangan diagram yang satu
dengan lainnya.
Diagram dlm UML
dikelompokan menjadi 2 :
1. Diagram Struktur
/statis diagram .
2. Diagram prilaku
system/behaviour diagram.
Diagram-diagram dlm UML
Penjelesan singkat
diagram tsb antara lain
Nama
Diagram
|
Digunakan
untuk
|
Digunakan
pd tahapan:
|
Menggambarkan
hubungan antara model class dlm system.
|
Analysis,
Design
|
|
Diagram
status
|
Diagram
status menjelaskan aliran kontrol dari satu status ke status lain. Status
didefenisikan sebagai suatu kondisi dari suatu obyek yang ada dan perubahan
yang terjadi sekiranya ada event yang terpicu..
|
Analysis,
Design
|
Menggambarkan
hubungan aliran kerja business terlepas dari classes,
aliran activitas dlm sebuah use case, atau detail design dari
method.
|
Analysis,
Design
|
|
Mendapatkan
persyaratan/kebutuhan system dan menggambarkan hubungan antara system
dgn lingkungan.
|
Analysis
|
|
Memodelkan
prilaku objects dlm sebuah use case.
Focus pd urutan berdasar waktu dari sebuah activity. |
Analysis,
Design
|
Diagram yang akan dibahas
pada blog ini hanya 4 diagram UML yg efektif biasa dipakai antara lain diagram
use case , diagram
sekuen, diagram
class dan diagram
aktifitas
Gambar berikut dibawah ini menggambarkan diagram diagram tsb
dan memperlihatkan bagaimana diagram yang satu membantu membentuk diagram
yang lainnya.
Case
(Computer-aided software engineering) Tools
Case tool adalah sejenis software untuk membuat secara
otomatis/wizard sebagian atau keseluruan proses depelopment sistem.
Untuk membuat berbagai
diagram UML baik pada tahap analisis maupun design digunakan
Case To0ls diataranya adalah ArgoUML, StartUML
dan Astah
Comunity. Selain itu anda
juga bisa menggunakan Ms Visio . Berikut ini gambar tampilan salah satu
case tool yaitu Astah Comunity :
UML tools
Diagram Use Case
Diagram use case
merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior) sistem secara
keseluran yang akan dibuat. Diagram use case mendeskripsikan sebuah interaksi
antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat. Dengan pengertian
yang cepat, diagram use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang
ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi
tersebut.
Diagram
Kelas
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem
dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
Diagram
Sequence
Diagram sekuen menggambarkan kelakuan/perilaku objek pada use
case
dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan
diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen
maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta
metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.
dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan
diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen
maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta
metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.
Diagram
Aktivitas
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow
(aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu
diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas
sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh
sistem.
sumber
contoh lengkap analisis-design OOP :
– sistem
AddressBook : http://www.cs.gordon.edu/courses/cs211/AddressBookExample/index.html
– sistem ATM:
Pengetahuan
Dasar Diagram Use Case
Posted by https://pccontrol.wordpress.com/2012/08/23/pengetahuan-dasardiagram-use-case/
Article ini merupakan
lanjutan dari : Pengetahuan
dasar UML
·
Diagram use
case merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior) sistem
yang akan dibuat.
·
Diagram use case
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan
sistem yang akan dibuat.
·
Diagram use case
digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem
dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Yang
ditekankan pada diagram ini adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan
“bagaimana”.
·
Sebuah use case
merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor (user atau sistem lainya)
dengan sistem.
·
Use case menjelaskan
secara sederhana fungsi sistem dari sudut pandang user.
Penjelasan bagian bagian use case diagram
1. System
Menyatakan batasan sistem
dalam relasi dengan actor-actor yang menggunakannya (di luar sistem) dan
fitur-fitur yang harus disediakan (dalam sistem). Digambarkan dengan segi empat
yang membatasi semua use case dalam sistem terhadap pihak mana sistem akan
berinteraksi. Sistem disertai label yang menyebutkan nama dari sistem, tapi
umumnya tidak digambarkan karena tidak terlalu memberi arti tambahan pada
diagram.
2. Actor
2. Actor
Aktor adalah segala hal diluar sistem yang akan menggunakan
sistem tersebut
untuk melakukan sesuatu. Bisa merupakan manusia, sistem, atau device yang memiliki peranan dalam keberhasilan operasi dari sistem. Cara mudah untuk menemukan aktor adalah dengan bertanya hal-hal berikut: SIAPA yang akan menggunakan sistem? APAKAH sistem tersebut akan memberikan NILAI bagi aktor?
untuk melakukan sesuatu. Bisa merupakan manusia, sistem, atau device yang memiliki peranan dalam keberhasilan operasi dari sistem. Cara mudah untuk menemukan aktor adalah dengan bertanya hal-hal berikut: SIAPA yang akan menggunakan sistem? APAKAH sistem tersebut akan memberikan NILAI bagi aktor?
3. Use case
Mengidentifikasi fitur kunci dari sistem. Tanpa fitur ini,
sistem tidak akan memenuhi permintaan user/actor. Setiap use case
mengekspresikan goal dari sistem yang harus dicapai. Diberi nama sesuai dengan
goal-nya dan digambarkan dengan elips dengan nama di dalamnya. Fokus tetap pada
goal bukan bagaimana mengimplementasikannya walaupun use case berimplikasi pada
prosesnya nanti. Setiap use case biasanya memiliki trigger/pemicu yang
menyebabkan use case memulai (misalnya,Pasien mendaftar dan membuat janji baru
atau meminta untuk membatalkan atau mengubah janji yang sudah ada ).ada 2
triger pertama triger eksternal, seperti pelanggan memesan atau alarm
kebakaran berbunyi, kedua triger temporal, seperti tanggal pengembalian buku
terlewati di perpustakaan atau keterlambatan bayar sewa.
4. Assosiation
Mengidentifikasikan interaksi antara setiap actor tertentu
dengan setiap use case tertentu. Digambarkan sebagai garis antara actor
terhadap use case yang bersangkutan. Asosiasi bisa berarah (garis dengan anak
panah) jika komunikasi satu arah, namun umumnya terjadi kedua arah (tanpa anak
panah) karena selalu diperlukan demikian.
5 Dependency
Dependensi <>
·
o Mengidentifikasi
hubungan antar dua use case di mana yang satu memanggil yang lain.
·
o Jika pada beberapa use
case terdapat bagian yang memiliki aktivitas yang sama maka bagian aktivitas
tersebut biasanya dijadikan use case tersendiri dengan relasi dependensi setiap
use case semula ke use case yang baru ini sehingga memudahkan pemeliharaan.
·
Digambarkan dengan
garis putus-putus bermata panah dengan notasi <> pada
garis.
·
o Arah mata panah sesuai
dengan arah pemanggilan.
Dependensi <>
o Jika pemanggilan memerlukan adanya kondisi tertentu maka
berlaku dependensi <>.
o Note: konsep “extend”
ini berbeda dengan “extend” dalam Java!
o Digambarkan serupa dengan dependensi <> kecuali arah
panah berlawanan.
6. Generalization
o Digambarkan serupa dengan dependensi <
6. Generalization
Mendefinisikan relasi antara dua actor atau dua use case yang
mana salah satunya meng-inherit dan menambahkan atau override sifat dari yang
lainnya. Penggambaran menggunakan garis bermata panah kosong dari yang
meng-inherit mengarah ke yang di-inherit.
Menyusun
Diagram Use case
Langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyusun diagram use case
adalah:
·
Mengidentifikasi pelaku
bisnis
·
Mengidentifikasi use case
persyaratan bisnis
·
Membuat diagram model use
case
·
Mendokumentasikan naratif
use case persyaratan bisnis
Practical guidance dalam membangun diagram use case:
·
Set konteks dari target
sistem.
·
Identifikasi semua actor.
·
Identifikasi semua use
case.
·
Definisikan asosiasi
antara setiap actor dan setiap use case.
·
Evaluasi setiap actor dan
setiap use case untuk mendapatkan kemungkinan perbaikan.
·
Evaluasi setiap use case
untuk dependensi <>.
·
Evaluasi setiap use case
untuk dependensi <>.
·
Evaluasi setiap actor dan
setiap use case untuk generalisasi.
Use
case Description
Setiap use case harus dijelaskan alur prosesnya melalui sebuah
deskripsi use case (use case description) atau scenario use case.
Deskripsi use case berisi:
·
Nama use case yaitu
penamaan use case yang menggunakan kata kerja
·
Deskripsi yaitu
penjelasan mengenai tujuan use case dan nilai yang akan didapatkan oleh aktor
·
Kondisi sebelum
(pre-condition) yaitu kondisi-kondisi yang perlu ada sebelum use case
dilakukan.
·
Kondisi sesudah
(post-condition) yaitu kondisi-kondisi yang sudah dipenuhi ketika uses case
sudah dilaksanakan
·
Alur dasar (basic flow)
yaitu alur yang menceritakan jika semua aksi yang dilakukan adalah benar atau
proses yang harusnya terjadi
·
Alur alternatif
(alternatif flow) yaitu alur yang menceritakan aksi alternatif, yang berbeda
dari alur dasar.
Mana yg lebih dahulu dibuat use case description atau use case
diagram ? sebaiknya use case description lebih dahulu. tapi kalau anda ingin
membuat use case digram lebih dahulu juga tdk apa-apa. Yang penting kedua
duanya anda buat untuk menggambarkan/menjelaskan kebutuhan sistem.
contoh diagram use case
Diagram use case ATM
Pengetahuan Dasar dan Contoh Diagram Aktivitas
Model fungsional sebuah system
menggambarkan proses bisnis dan interaksi dari sebuah sistim informasi
dengan lingkungannya. Di dalam pengembangan sistim berorientasi
object ada dua tipe model yg digunakan untuk meggambarkan fungsi
sistim informasi yaitu diagram aktifitas dan diagram use case.
Diagram
aktivitas digunakan untuk menggambarkan proses bisnis (alur kerja) suatu sistem
informasi.
Sebuah Diagram aktivitas menunjukkan suatu alur kegiatan secara berurutan. Diagram aktivitas digunakan untuk mendiskripsikan kegiatan-kegiatan dalam sebuah operasi meskipun juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan alur kegiatan yang lainnya seperti use case atau suatu interaksi.
Sebuah Diagram aktivitas menunjukkan suatu alur kegiatan secara berurutan. Diagram aktivitas digunakan untuk mendiskripsikan kegiatan-kegiatan dalam sebuah operasi meskipun juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan alur kegiatan yang lainnya seperti use case atau suatu interaksi.
Semua
projek pengembangan berorientasi object saat ini
menerapkan diagram aktifitas dan diagram use cases
untuk mendokumentasikan dan mengorganisaikan kebutuhan selama phase
analysis sebuah systim.
Berikut
adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas:
Diagram
aktivitas mendeskripsikan aliran kerja dari perilaku sistem. Diagram ini hampir
sama dengan diagram status karena kegiatan-kegiatannya merupakan status suatu
pekerjaan dengan menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara berurutan.
Sebaiknya diagram aktivitas digunakan untuk melengkapi diagram lain seperti
diagram interaksi dan diagram status, karena diagram aktivitas dapat mengetahui
aliran sistem yang akan dirancang. Selain itu diagram aktivitas bermanfaat
untuk menganalisis use case melalui penggambaran aksi-aksi yang dibutuhkan, penggambaran
algoritma berurutan yang kompleks, dan pemodelan aplikasi dengan proses
paralel. Tetapi diagram aktivitas tidak menunjukkan bagaimana objek berperilaku
atau objek berkolaborari secara detil.
contoh
diagram aktivitas login sebuah sistem:
Sumber :
– system and analisys design with UML. Denis
– Analisa perancangan sistim informasi. Poltek telkom
Pengetahuan Dasar Diagram Interaksi (sequnce diagram dan kolaborasi)
Diagram
interaksi digunakan untuk memodelkan interaksi objek di dalam sebuah use
case (proses). Diagram interaksi memperlihatkan interaksi yang memuat
himpunan dari objek dan relasi yang terjadi antar objek tersebut, termasuk
juga bagaimana message (pesan) mengalir diantar objek. Diagram interaksi
terdiri dari dua buah diagram, yaitu diagram sekuen (sequence diagram) dan
diagram kolaborasi (collaboration diagram).
Diagram
sekuen menggambarkan urutan even dan waktu dari suatu pesan yang terjadi
antar objek dalam sebuah use case, sedangkan diagram kolaborasi
menggambarkan bagaimana objek terkoneksi secara statik (tetap) dengan
penekanan pada organisasi struktural objek-objek yang mengirim
dan menerima pesan.
1, Diagram sekuen.
Diagram
sekuen menggambarkan hubungan antara objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima
antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus
diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode
yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.
Diagram
sekuen dapat berupa sebuah diagram sekuen yg bersifat umum
yang menunjukkan semua skenario yang mungkin untuk semua use case, atau
terpisah pisah untuk tiap skenario tungal di dlm use case.
Diagram
sekuen yang digunakan pada analisis dan tahap desain, namun
pada tahap desain , diagram sekuen sangat implementasi spesifik
sering kali objek database atau GUI sering termasuk sebagai
komponen kelas tertentu.
Simbol-simbol
yang digunakan pada diagram sekuen:
Contoh
diagram sekuen untuk sebuah skenario login ke sebuah system
pada
diagram diatas Objek user , account dan object database berinteraksi
(mengirimkan pesan lewat methode) secara berurutan (sekuen) berdasar
urutan waktu. penjelasan secara berurutan dari diagram contoh diatas sbb:
methode
Login() ada di objek Account
methode
searcUserlogin ada di objek Database
methode
check() ada di objeck Account .
jadi
urutannya (sequence) login ke system begini:
1.
objek user memanggil methode Login() yg ada di objek Account
2.
objek Account memanggil methode searcUserlogin() yg ada di objek
Database. methode ini mengembalikan nilai ( berupa hasil pencarian user) ke
objek account.
3.
objek Account mengecek user hasil pencarian apakah user tsb
valid atau tdk.
4.
objek account mengirim hasil pengecekan tsb ( sebagai return dari methode
Login() ).
Contoh
kedua :
diagram sekuen pembelian buku pada toko buku online
implementasi dari use case “pembelian buku”
Pengetahuan Dasar dan contoh Diagram Kelas (class diagram)
deskripsi class serta hubungannya antara class. Class
diagram mirip ER-Diagram pada perancangan database, bedanya pada ER-diagram tdk
terdapat operasi/methode tapi hanya atribut. Class terdiri dari nama
kelas, atribut dan operasi/methode.
Atribut dan operation (metoda)
dapat memiliki salah satu sifat berikut :
1. Private, hanya bisa dipanggil dari dlm kelas itu sendiri. methode/atribut diawali “-“.
2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan class turunannya. methode diawali dg tanda “#”.
3. Public, dapat dipanggil dari semua objek. methode/atribut diawali tanda “+”
1. Private, hanya bisa dipanggil dari dlm kelas itu sendiri. methode/atribut diawali “-“.
2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan class turunannya. methode diawali dg tanda “#”.
3. Public, dapat dipanggil dari semua objek. methode/atribut diawali tanda “+”
Tabel berikut ini penjelasan
symbol relationships antar class yg digunakan pada diagram class
Relasi Generalisasi digunakan dalam hubungan
antara kelas induk dengan kelas turunan ( inherited) .
Relasi agregasi digunakan ketika satu kelas dibentuk (terdiri
dari ) dari kelas kelas lain.
Relationship Multiplicity
Mutiplicity atau multiplisitas menunjukkan jumlah suatu objek yang bisa berhubungan dengan objek lain.
Mutiplicity atau multiplisitas menunjukkan jumlah suatu objek yang bisa berhubungan dengan objek lain.
Contoh class diagram
sumber:
terima kasih materinya
ReplyDeleteMy blog